Kamis, 17 November 2016

ABANGKU, INSPIRASIKU

Oleh Washil Bahalwan



Helmy Gana (Kiri) berjabat tangan dengan Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono di dalam sebuah acara silaturahim di Istana Negara.

Judul tersebut di atas,bagi penulis sangat tidak berlebihan. Hal ini disebabkan penulis merasakan betul kontribusi beliau ( Helmi Gana’ ) dalam kehidupan penulis. Banyak pelajaran yang telah diberikan kepada penulis, diantaranya adalah bagaimana cara berorganisasi,berbicara dengan orang lain,cara menyelesaikan permasalahan dan masih banyak pelajaran lainnya.  

Nah,sebagai salah satu wujud terima kasih dan apresiasi kepada beliau,maka penulis akan memaparkan sepak terjang beliau, baik dari sisi organisasi (Al-Irsyad maupun di luar Al-Irsyad). Tidak ada tendensi ataupun motif lain,kecuali menyebarkan  pengaruh positif beliau pada diri penulis khususnya dan pembaca pada umumnya, agar dapat dijadikan pelajaran bagi para junior dalam mengarungi kehidupan yang semakin terjal dan memerlukan bekal yang tidak sedikit.

Abdullah Helmi Gana’ adalah nama lengkap abangku. Beliau lahir di kota Pahlawan Surabaya tanggal 22 Juli 1945, anak dari Salim Gana’. Bang Helmi,demikian biasa kebanyakan orang memanggilnya,sedari kecil,remaja,dewasa dan tua waktunya dihabiskan untuk organisasi. Memang beliau paling suka berorganisasi. Sebab menurut beliau,dengan berorganisasi, kita akan berinteraksi dengan banyak orang yang beraneka ragam karakter,kepentingan dan latar belakang. Oleh karena itu dituntut untuk memahami,menyadari bahwa perbedaan pasti akan kita hadapi. Dan itulah salah satu nilai kehidupan yang nantinya kita jumpai dalam hidup bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

Berikut ini akan penulis paparkan sepak terjang beliau dalam organisasi/perhimpunan Al-Irsyad. Kiprah, beliau dimulai tahun 1963, ketika masuk menjadi anggota pemuda-pelajar Al-Irsyad Surabaya dan berlanjut  pada tahun 1971 menjadi wakil ketua Gerakan Pelajar Al-Irsyad Surabaya yang membidangi pendidikan dan dakwah. Disamping itu jama’ah paling suka dengan olah raga,maka dibentuklah perkumpulan olah raga (PO) pada tahun 1980, dengan susunan pengurus sebagai berikut : Penasehat Abbas Basymeleh, ketua Ahmad Okbah, sekretaris Helmi Gana’ dan koordinator Lutfi Attuwy. Bidang olah raga yang dikembangkan adalah Volly Ball, Tenis Meja dan Bulu Tangkis. Adapun salah satu tujuan diadakannya perkumpulan olah raga tersebut adalah untuk menjalin silaturrahim diantara anggota dan yang lebih penting dari itu adalah untuk mewadahi sekaligus mengembangkan bakat dan minat anggota , agar tidak terjerumus pada tindakan negatif.

Ketika Al-Irsyad punya gawe yaitu Muktamar ke 35 di Surabaya tahun 1990, beliau, menjadi salah satu panitia. Hampir bisa dipastikan dalam setiap gelaran kegiatan organisasi atau lainnya,beliau hampir pasti menjadi OC (Organization Comity). Dan kebetulan pada saat itu (muktamar Al-Irsyad ke 35), penulis juga menjadi panitia di bidang kesekretariatan. Mengapa demikian ? Karena bidang OC memerlukan orang yang kuat di bidang manajerial,berwawasan luas serta mempunyai relasi yang banyak serta jago dalam mediasi. Dan ternyata kualifikasi tersebut hampir ada pada diri beliau. Beberapa bidang yang menjadi cakupan kerja dari OC adalah akomodasi peserta,panitia, transportasi,konsumsi,perizinan,keamanan termasuk tamu VIP (negara). Dan menurut penulis, beliau merupakan sedikit dari jama’ah yang dapat diterima oleh masyarakat kebanyakan. Walaupun ada sedikit kendala dalam hal komunikasi,namun itu ditutup dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain, mengatur strategi serta kepandaian dalam membaca situasi berikut solusi yang akan ditawarkan.

Tidak berlebihan,secara berkelakar ada yang menjuluki beliau adalah kepala sukunya Al-Irsyad. Julukan tersebut tidak salah,karena hampir sebagian besar hidupnya dihabiskan hanya untuk Al-Irsyad (mungkin kalau dadanya dibelah ada gambarnya Al-Irsyad). Di jajaran Al-Irsyad wilayah Jawa Timur,beliau beberapa periode menjabat sebagai sekretaris wilayah dengan ketua PW yang berbeda mulai dari Jadid Lahji,Farouk Bajaber sampai dengan Cholid Aboud Bawazeer. Sahabat beliau yang boleh dikatakan sangat dekat adalah Cholid Aboud Bawazeer,Ahmad Bin Abdul Karim Attamimi,Jadid Lahji,Luluk Bahwal,Abdul Aziz Basyarahil dll.

Agar manfaat Al-Irsyad Surabaya lebih dirasakan oleh masyarakat sekitar, utamanya dalam bidang sosial dan ekonomi, maka Pimpinan Cabang Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya membentuk TIM KHUSUS dengan penasehat Ir. Abdul kadir Baraja dan Ustd. Mohammad Muhoddam. Sedang bagian layanan kesehatan dikoordinir oleh Prof. DR. Aziz Hubes dan Dr. Ahmad bakarman. Tim Khusus berdiri pada tanggal 1 Maret 1998 dan sekaligus media komunikasinya dibentuklah Info Al-Irsyad Al-Islamiyyah. Pada awal berdirinya TIM KHUSUS adalah untuk menampung permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh Lajnah Sosial & Ekonomi,Lajnah Pemuda & Pelajar dan Lajnah Wanita & Putri serta memberdayakan layanan kesehatan. Beliau merupakan orang yang eksis dan perhatian betul terhadap keberlangsungan Tim Khusus. Boleh dikatakan eksistensi tim khusus sangat bergantung pada abangku yang satu ini. Ya,memang orangnya disamping mempunyai pengalaman dalam manajerial,juga kemampuan dalam tulis menulis. Jadi pas kalau beliau ditunjuk menjadi Pimpinan redaksi Majalah Info Al-Irsyad Al-Islamiyyah dan penulis sebagai penanggung jawabnya. Sambutan Irsyadiyyin sangat luar biasa terhadap keberadaan Majalah Info Al-irsyad Al-Islamiyyah, karena dianggap mampu menjadi jembatan komunikasi antar warga sekaligus untuk menyampaikan informasi kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing lajnah. Dan dalam perkembangannya,Majalah Info Al-Irsyad Al-Islamiyyah bukan hanya media komunikasi Al-Irsyad cabang Surabaya, tetapi sudah menjadi media komunikasi antar cabang di Wilayah Jawa Timur. Bahkan Pimpinan Pusat Al-Irsyad menjadikan Majalah Info Al-Irsyad Al-Islamiyyah sebagai mitra dalam mensosialisasikan program-program serta kegiatan PP ke seluruh PW dan PC Al-Irsyad se Indonesia. Hal itu semuanya tidak lepas dari tangan dingin beliau, yang telah mampu menjadikan Info Al-Irsyad dari yang tadinya hanya buletin dengan empat halaman sampai menjadi sebuah majalah dengan 20 halaman dan dicetak sebanyak 5000 eksemplar. 

Distribusi majalah info Al-Irsyad bukan hanya untuk konsumsi dalam negeri,akan tetapi juga Irsyadiyyin yang berada di luar negeri, diantaranya Saudi Arabia,saudara Tufik Bahmid,Sidney,saudara Usama Alamudi,Hollan,saudara Aziz Balbeid. Dan karena tujuan dari awal lahirnya majalah info adalah untuk memfasilitasi lajnah-lajnah dalam penggalangan dana untuk memutar kegiatannya,maka melalui info Al-Irsyad hal itu dapat dilakukan dan terjembatani dengan baik.Beliau memang orangnya sangat memperhatikan kemasan dan selalu taat pada aturan main (perfect). Pernah satu ketika penulis melihat majalah info yang akan dikirim melalui jasa pos ke berbagai pihak ,dikemas semenarik dan serapi mungkin. Trus penulis tanya,bang, kok rapi betul. Apa jawaban bang Helmi. “ Kita ini akan memancing ikan yang besar,maka umpannya harus juga baik dan berkualitas “ Pertama penulis belum paham apa maksud beliau. Setelah di jelaskan ,para pihak yang kita kirimi majalah dengan rapi dan menarik kemasannya,maka mereka akan membacanya dengan seksama dan akan memberikan donasi yang gede. Dan kalau itu terealisir,maka yang untung adalah Al-Irsyad,karena dananya untuk syiar Al-Irsyad melalui program kerja dari para lajnah.

Bahkan saat Milad Info yang ke 6 tahun 2003, diadakan berbagai kegiatan dengan tema sentral “PENDIDIKAN“. Berbagai kegiatan diadakan,diantaranya adalah Lomba penulisan ilmiah tingkat nasional, Seminar pendidikan tingkat Jawa Timur dan Pemberian penghargaan kepada tokoh peduli pendidikan. Untuk lomba karya ilmiah tingkat nasional ditujukan bagi para guru di sekolah Al-Irsyad seluruh Indonesia mulai dari jenjang TK-SD-SMP dan SMA. Dan berdasarkan penilaian dewan juri,maka terpilih sebagai pemenang adalah : Juara I, Deni Kurniawan As’ari. S.Pd. Guru SD Al-Irsyad Purwokerto dengan judul “Inovasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi Belajar“. Juara II. E.Daeng Agus Hidayat,Guru SD Al-Irsyad Probolinggo, dengan judul “Penanaman Keimanan & Ketaqwaan/Imtaq Melalui Pembelajaran IPA/Fisika“. Dan sebagai juara III, Drs. Abdul Kholiq Zuhdi.Guru SD Al-Irsyad Surabaya, dengan judul “Sumber Daya manusia di Lingkungan Perguruan Al-Irsyad Surabaya“.

Selain lomba penulisan karya ilmiah, panitia juga mengadakan Seminar Pendidikan Tingkat Propinsi Jawa Timur. Hadir sebagai pembicara, Prof. DR. H.Munandir,MA (praktisi pendidikan dan Guru Besar Universitas Negeri Malang) dan Ir. Abdul Kadir Baraja (praktisi pendidikan tinggal di Surabaya). Seminar ini dihadiri oleh para guru Al-Irsyad di Jawa Timur,utusan sekolah sekitar dan lembaga-lembaga yang bergerak dibidang pendidikan. Dalam paparan materinya, Prof. Munandir mengatakan bahwa :
Antara orang tua,sekolah dan masyarakat memiliki peran yang tidak dapat dipisahkan dan bahkan harus sinergi demi lahirnya anak yang berkarakter. Lebih lanjut Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) ini mengatakan,mendidik dan mengajar di sekolah menjadi tugas pokok guru,sedang  mengajarkan kebiasaan yang baik  bukan hanya tugas guru semata,akan tetapi orang tua sebagai pihak pertama dan utama juga tokoh masyarakat,tokoh agama.

Nara sumber lainnya, Ir.Abdul Kadir Baraja,seorang praktisi pendidikan lebih fokus mengupas peran ibu dalam kaitannya dengan ketrampilan berbahasa. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa, ibu memiliki peran penting dalam pendewasaan anak. Karena ibu memiliki waktu interaksi yang lebih lama dengan anaknya.Lebih baik lagi ketika ibu tidak cukup dengan ucapan,tetapi dengan contoh manakala mengajarkan sesuatu. Proses transfer akan lebih efektif bukan di sekolah ,tetapi di rumah. Untuk itu beliau menekankan pentingnya kualitas pertemuan dan perhatian keluarga di rumah. Ciptakan kondisi rumah yang nyaman bagi tumbuh kembangnya sikap positif dan pembiasaan yang baik pada anak.

Kegiatan ketiga yang diadakan dalam rangkaian milad Info ke 6 ini adalah pemberian penghargaan kepada para pihak yang peduli terhadap pendidikan. Seperti yang disampaikan oleh beliau yang kebetulan bertindak sebagai ketua panitia ini  mengatakan, bahwa latar belakang pemberian penghargaan ini adalah bahwa potensi Al-Irsyad tidak akan besar dan dirasakan manfaatkan oleh pihak lain, jika tidak ada kepedulian para pihak.Oleh karena itu memanfaatkan momen Milad Info Al-Irsyad yang ke 6 ini, panitia bermaksud mengapresiasi sepak terjang beliau dalam ikut serta mempercepat generasi muda berkualitas.

Dari beberapa nominasi yang dijaring oleh panitia dan setelah melakukan sidang dengan mempertimbangkan berbagai kriteria yang telah disepakati,maka diputuskan penghargaan pihak peduli pendidikan diberikan kepada :
        Tokoh Peduli Pendidikan : Cholid Aboud Bawazeer
        Wanita Peduli Pendidikan : Luluk Bahwal
        Pengusaha Peduli Pendidikan : Najib A.R. Bahasuan
Lembaga Peduli Pendidikan : Rumah sakit Al-Irsyad Surabaya
Disamping itu, masih di lingkungan Al-Irsyad, beliau juga menjadi koordinator pembangunan masjid Al-Irsyad di wilayah Jawa Timur. Sungguh mulia tugas yang diemban oleh beliau.

Aktif dan terlibat dalam organisasi pergerakan menjadi tantangan beliau untuk mengasah daya pikirnya. Maka mulai tahun 1963 masuklah abangku menjadi anggota PII (Pelajar Islam Indonesia). PII merupakan organisasi pergerakan yang pada saat itu sangat peduli dengan nasib bangsa dan sangat fokus dalam melahirkan kader yang militan,kritis,peduli pada keberlangsungan nasib bangsa, serta mempunyai komitmen yang tinggi terhadap Islam. Pada saat itu kita baru saja menjadi sebuah negara yang merdeka ,belum seluruhnya selesai urusan konsolidasi dan penyamaan persepsi terhadap idiologi Pancasila, maka sangat mungkin ada gejolak dari para pihak yang tidak sepaham dengan idiologi Pancasila salah satunya adalah PKI. Untuk itu PII beserta ormas Islam lainnya bersatu padu untuk menghalau komunis agar tidak menyebar dan menjadi kuat di Indonesia.  Dan beliau bersama eksponen lainnya sangat berperan dalam menghalau komunis khususnya di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Keterlibatan beliau dalam PII berlanjut sampai sekarang ,dengan terpilihnya sebagai Dewan Pertimbangan Wilayah Jawa Timur Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia ( PWKB.PII ) periode 2012 – 2016 dan berlanjut pada periode 2016-2020.


Helmy Gana (Kiri) dan Hamdan Zulfa (Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi)

Petualangan berorganisasinya belum berhenti. Di kala era reformasi tahun 1998, ditandai dengan tumbangnya Orde Baru, maka berubahlah cara pandang terhadap kehidupan politik di negeri ini ( Indonesia ), dimana setiap individu bebas berekspresi termasuk dalam dunia politik asalkan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang ada. Maka bersama dengan Jadid Lahji,DR. Fuad Amsari.dan tokoh lainnya mendeklarasikan Partai Bulan Bintang ( PBB ) Jawa Timur. Tahapan baru mulai dijalani. Hampir setiap hari rapat dan rapat untuk konsolidasi organisasi,membentuk kepengurusan di tingkat kabupaten-kota,kecamatan sampai dengan desa/kelurahan. Untungnya beliau sudah banyak makan asam garamnya berorganisasi. Jadi enjoi saja menjalaninya. Beberapa jabatan penting di PBB Jawa Timur berhasil diembannya yaitu periode 1998 – 2002 sebagai wakil sekretaris,2000 – 2005 sebagai wakil bendahara. Periode 2005-2010 sebagai bendahara dan periode 2010 – 2015 berlanjut pada periode 2015-2020 sebagai anggota MPW ( Majelis Pertimbangan Partai PBB Jawa Timur.

Tidak jarang dalam mengadakan kegiatan organisasi baik Al-Irsyad maupun lainnya,penulis sering di ajak dan terlibat langsung. Dan ternyata, itu memang salah satu cara beliau mengkader orang. Beliau ingin agar penulis melihat sendiri,menganalisa faktor pendukung dan penghambat dalam organisasi serta kira-kira solusi apa yang dapat diberikan. Dari seringnya mengikuti kegiatan organisasi beliau,maka penulis paham,bahwa hal penting yang harus disiapkan ketika kita masuk organisasi adalah perlu menyamakan persepsi,visi dan misi, serta yang tidak kalah pentingnya adalah kesadaran bahwa dengan kita berorganisasi,maka akan terlatih sikap kepekaan sosial,tidak ego,mementingkan kepentingan bersama dan masih banyak nilai-nilai positif lainnya yang itu sangat berguna untuk hidup mendatang. Dan nilai-nilai itu disadari betul sama penulis dan Alhamdulillah penulis tidak terlalu jauh hobinya dengan beliau yaitu senang berorganisasi. Kader lain selain penulis yang juga mendapatkan sentuhan tangan dingin dan gemblengan beliau adalah Antar Mahfud, Mohammad Hidayat, Fatkhul Qorib,Helmi Basyrewan,Zein Zubaidi,Fahmi ( Tomy ) Baya’sud dan masih banyak lainnya. Organisasi yang juga digeluti oleh beliau adalah Dewan Dakwah Islam Indonesia ( DDII ) suatu organisasi yang didirikan oleh Mohammad Natsir ( Mantan Perdana Menteri RI ). Sebuah organisasi Islam yang terus ingin berjuang agar Indonesia tidak keluar dari nilai-nilai keagamaan. Untuk di tingkat Jawa Timur,beliau duduk sebagai Biro organisasi dan pembinaan daerah periode 2007 – 2016.

Disamping itu ada beberapa hal unik,khas dan menarik dari beliau yang tidak lepas dari perhatian penulis. Yang unik,khas dan menarik tersebut diantaranya adalah :
Selalu memakai hem warna putih lengan pendek. Warna putih melambangkan kesucian dan ketulusan. Jadi diharapkan orang yang memakai warna tersebut dalam melakukan aktivitas didasari dengan ketulusan hati dan kesucian seraya menharap Ridho Allah SWT.
RT seumur hidup. Waktu beliau masih tinggal di Ampel Maghfur, jabatan RT dipegang oleh beliau sampai beberapa periode. Hal ini disebabkan karena warga lain tidak ada yang mau,juga cara kerjanya baik dan itu dirasakan betul oleh warga yang dipimpinnya. Termasuk pemberian papan peringatan dan himbauan dalam kampung. Salah satunya yang tergantung di jalan kampung berbunyi. “ ANDA SOPAN,KAMI SEGAN “. Kalimat sederhana dan singkat,tetapi memiliki makna yang sangat dalam.

Fotografer khusus untuk setiap acara. Dalam mengadakan kegiatan atau acara,pasti terdokumentasikan dengan baik. Beliau punya fotografer khusus,yaitu Mohammad Al-jufri yang tinggal di Kalimas Hilir dan Rifai ( Cak Pai )  yang tinggal di Ampel Rahmad.

Resep bersimbol huruf “ F ‘.Beliau juga memfasilitasi orang sakit dalam penebusan obat di apotik. Hal itu dilakukan resep yang dibawah oleh orang yang sakit dan diberikan kepada beliau kemudian ditanda tangani serta di bagian kanan atas diberi kode huruf “ F “. Saat itu penulis bertanya maksud huruf tersebut. Dan jawabannya, adalah obat dalam resep tersebut dapat diambil seluruhnya ( FULL ) dan balaz. Untuk melaksanakan kegiatan baik tersebut beliau dibantu oleh Said Bobsaid dan bekerjasama dengan apotik Dirgahayu milik Abdullah Bala’masy yang terletak di KHM.Mansyur Surabaya.

Sarung goyor merah tua. Kalau sudah malam,beliau paling senang memakai sarung goyor warna merah tua. Karena santai tidak formal  dan barangkali terinspirasi tempat tinggal ( wilayah Ampel kan wilayah religius ).

Becak transportasi favoritnya. Untuk keperluan mengantar dan pulang kegiatan di seputar ampel dan sekitarnya,beliau selalu menggunakan jasa becak. Sampai-sampai beliau punya becak khusus yang biasa mangkal di Ampel Maghfur,yaitu Pak Naem,Pak Burhan dan Pak Mat.

Raja kuliner. Julukan tersebut tidak terlalu salah. Dan bahkan baiknya,beliau sering mengajak orang lain untuk makan bersama-sama. Tempat dan makanan favoritnya adalah,nasi padang Bubutan Surabaya,tahu tek-tek pak Mahfud.Dinoyo Surabaya,soto Banjar bang Azar Mansyur ( sekarang pindah ke Botoputih ).

Makan dulu sebelum rapat dimulai. Langkah tersebut diambil,dengan pertimbangan tidak semua peserta rapat sudah makan dari rumah. Nah, agar jalannya rapat menjadi lancar dan pembahasannya fokus tidak bertele-tele, maka perut harus diisi terlebih dahulu. Sehingga setiap rapat yang diadakan tidak terlalu lama,karena fokus dalam pembahasan. Masuk akal juga pemikiran abangku ini.

Ngecapi sarong goyor. Pekerjaan ini dilakukan, ketika beliau bekerja dengan Pak Cholid Aboud Bawazeer. Sarong yang sudah jadi dan akan dikirim dicapi/diberi merek dulu. Pekerjaan tersebut dilakukan dengan pak Solihan ( pak Han yang tinggal di Simo Sidomulyo Surabaya ).

Sikap merasa memiliki,dimana beliau bekerja. Beliau juga pernah bekerja di toko milik pak Cholid Aboud Bawazeer di sasak. Tanpa menunggu bos datang,beliau sudah datang dan membuka toko,dibersihkan dan disapu, agar kelihatan rapi. Sehingga pembeli akan merasa senang belanja di toko tersebut. Beliau tidak memposisikan sebagai pegawai,tetapi ikut merasa memiliki tempat usaha tersebut,sehingga beliau akan bekerja lebih maksimal dan sungguh-sungguh. Dan bahkan sekitar tahun 80-an,ketika usahanya Bos ( Cholid aboud Bawazeer ) d Pelabuhan perak Surabaya ada persoalan,maka dengan cepat beliau datang dan menyelesaikan persoalannya.

Juga menjadi Ta’mir Mushollah Ampel Maghfur. Ketika beliau masih tinggal di Ampel Maghfur,juga menjadi Ta’mir Mushollah Ampel Maghfur. Padahal saat itu waktunya terbatas,karena tersita untuk organisasi,sosial dan dakwah serta politik.

Menerima dan mendistribusikan zakat mal dari teman. Kegiatan ini hampir dilakukan oleh beliau ketika datangnya bulan Ramadhan. Zakat mal dari teman-temannya dikoordinir dan selanjutnya diberikan kepada mereka yang berhak dan kebetulan penulis juga menjadi salah satu tenaga pengantar zakat mal tersebut. Termasuk juga menanggung SPP beberapa anak binaan, diantaranya adalah Zaki bahfi dan Aziz Suid.

Rambutnya selalu rapi. Orangnya memang selalu tampil trendi,rapi dan menyenangkan. Untuk urusan rambut,tukang potongnya khusus yaitu yang ada di sebelah pintu masuk gerbang Ampel Maghfur, sekarang pindah ke Ampel Sawahan Surabaya.

Dikaruniahi 5 orang anak. Beliau menikah dengan kak Fatmah Bobsaid dan dikaruniahi 5 orang anak yaitu, Aisya,Zainab Afiah,mohammad Aiman,iffa hidayati dan Haidar. Anaknya dididik dengan ketulusan hati dan disiplin tinggi. Sehingga 4 dari 5 anaknya berhasil meraih gelar sarjana. Sekarang beliau tinggal di Ampel Sawahan Surabaya.

Perpustakaan mini. Ruang tamu rumah kebanyakan orang ,buvetnya dipenuhi barang pecah belah yang nilainya mahal. Akan tetapi ruang tamu beliau dimana buvetnya berisi kumpulan buku-buku yang tertata dengan rapi ( semacam perpustakaan mini ). Hal ini menunjukkan kepada pembaca,bahwa yang punya rumah sangat mementingkan terbukanya wawasan. Karena dengan luasnya wawasan,maka akan dengan mudah menghadapi dan menyelesaikan persoalan yang muncul.  Dan ketika penulis sering ke rumah beliau untuk urusan pekerjaan sering memanfaatkan perpuskaan tersebut untuk menambah wawasan.

Lauk krupuk campur sambal. Ketika masih prihatin,sering dalam makan,beliau hanya ditemani nasi putih dengan lauk krupuk dan sambal. Lahap sekali makannya. Dan kondisi ini menjadi salah satu titik balik beliau untuk bekerja lebih keras lagi.

Staff khusus sekretaris PW Al-Irsyad Jawa Timur.Untuk menunjang bidang kerja dari sekretaris PW Al-Irsyad jawa Timur,maka beliau memiliki staff khusus dengan tugas yang berbeda. Penulis kebagian bertugas mengetik surat-surat ataupun dokumen organisasi. Penulis masih ingat betul,dengan mesin ketik manual ( merk Brother ) yang terletak di atas buvet dan siap digunakan.Disamping itu ada juga Fakih Yahya dan cak Munir yang selalu siap mendukung kerja sekretaris ( mengantarkan surat atau tugas lain sesuai dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan ). Dan karena itu rumah beliau selalu ramai dengan para tamu baik yang urusan organisasi maupun,keluarga dan sahabat karib. Pukis hampir selalu menjadi hidangan para tamu yang datang dibarengi dengan menu lainnya ( maklum pukis khan buatan mertua sendiri,jadi sekalian promosi githu lho ).

Workshop ke Batam. Waktu itu penulis menjadi ketua Lanjah Sosial & Ekonomi PC.Al-Irsyad Surabaya dengan fasilitas dari Sekretaris PW.Al-Irsyad Jawa Timur ( Helmi Gana’ ) mendapat kesempatan mengikuti Workshop dan Lokakarya internasional tentang Wakaf dan Yayasan yang diadakan oleh International Institute Of Islamic Thought yang bekerjasama dengan Departemen Agama RI. ( Acara berlangsung di Batam dan diteruskan studi banding ke Singapura Januari 2002 ).

Rekom beliau untuk penulis. Sebenarnya penulis kenal dengan beliau sekitar Agustus 1987,saat itu penulis menjadi salah satu pemain Drum band Al-Irsyad. Perkenalan tersebut belum begitu dekat dan baru terjadi komunikasi intensif tahun 1989. Bahkan beliaulah orang yang merekomendasikan penulis untuk bekerja di PT. Delta Adi Guna,sebuah perusahaan milik Cholid Aboud Bawazeer.( penulis bekerja di PT. Delta Adi Guna mulai tanggal 2 Januari 1989 – sekarang ). Syokron abang.

Lega dan puas,saat laporan keuangan selesai. Salah satu tugas yang harus dengan segera diselesaikan adalah membuat laporan keuangan dari kegiatan yang telah diadakan. Ada perasaan puas,lega,ketika laporan keuangan sudah selesai dibuat. Dan ini ditiru oleh penulis. Kebetulan sekarang ini penulis juga aktif di Yayasan Al-Ihsan dan L-mas. Penulis selalu mengikuti alur kerja beliau ( termasuk tahapan-tahapannya ) dalam membuat laporan keuangan. Syukron abangku.

Ikut Moslem Student Fondations. Ketika ada undangan dari Moslem Student Fondations untuk pelatihan Manajemen dan keorganisasian di Masjid Al-Falah Surabaya selama 3 hari,maka PW Al-Irsyad Jawa Timur mengirim penulis dan Arif Nabhan ( Arif Kantil ) untuk mengikuti kegiatan tersebut tahun 1987. Manfaat yang dirasakan penulis sangat banyak diantaranya bagaimana mengatur waktu sedemikian rupa,memahami persoalan secara komprehensip dan masih banyak lainnya. Bertindak sebagai nara sumber,diantaranya,Ir. Abdul Kadir Baraja dan Nur Hidayat.

Mending susah dahulu,senang kemudian. Banyak saran-nasehat yang diberikan kepada penulis. Salah satunya adalah, “ Mending susah dikala mudah,tetapi senang di hari tua. jangan sampai terbalik “. Nasehat ini menginspirasi penulis untuk bekerja semaksimal mungkin,agar kelah di hari tua hidupnya senang dan barokah.

Politik menu spesialnya. Beliau termasuk sedikit jamaah yang aktif dan terlibat langsung dalam kegiatan politik praktis ( pernah menjadi pengurus PBB Wilayah jawa Timur ). Wawasan politiknya bagus dan termasuk ahli strategi dan mediasi apabila dalam menghadapi persoalan mengalami kebuntuan ). Mohammad Natsir yang mantan Perdana Menteri era Presiden Soekarno dan Prof. DR. Yusril Ihza mahendra.SH. ( ketua umum PBB dan juga mantan Menteri Sekretaris Negara era pemerintahan SBY-JK sekaligus Guru besar termuda di Indonesia dalam bidang Hukum Tata Negara ),merupakan sedikit orang yang sangat dikagumi dan diidolakan beliau.

Dari paparan di atas, mendekati lengkap kiprah beliau dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Pengalaman yang lengkap dari sisi keagamaan,sosial,kemasyarakatan,keolahragaan dan juga politik. Sehingga dalam praktek kehidupan sehari-hari banyak yang penulis jadikan landasan,pedoman sekaligus inspirasi untuk menghadapi masa depan. Masih banyak sisi positif yang luput dari pengamatan penulis,akan tetapi minimal dari yang penulis tau dapat dijadikan contoh,tauladan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.  


Helmy Gana (Kanan, mengenakan baju batik) dan KH. Yusuf Hasyim (Pak Ud)


Terimakasih ABANGKU. Penulis menjadi pribadi yang tangguh,ulet,kritis,mampu melihat persoalan secara proporsional ,tidak  ego,dan berusaha untuk menempatkan dan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dll adalah berkat sentuhan tangan dingin dan gemblengan abang yang dilakukan secara terus menerus. Omelan beliau pada penulis,saat ada pekerjaan yang tidak berkenan menjadi pelecut semangat untuk berbuat lebih baik lagi. Dan dari berbagai nilai-nilai tersebut oleh penulis, direnungkan untuk selanjutnya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.  Alhamdulillah sampai saat ini penulis memegang teguh nilai-nilai tersebut. Sekali lagi syukron abangku. Semoga apa yang telah abang berikan pada penulis menjadi amal jariah dan hanya mengharap Ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala. Semoga abangku diberi kesehatan,keluasan rizki dan umur panjang,karena masih banyak para junior yang membutuhkan sentuhan, bimbingan dan arahan abang . Syukron.


Washil Bahalwan (Penulis) dari kiri nomor 3
Helmy Gana dari kiri nomor 6 (Baju Putih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar